Trik membuat sistem irigasi untuk tanaman dari botol bekas ini selain menambah estetika kebun anda, juga sangat membantu anda dalam kegiatan berkebun. Dengan menerapkan sistem irigasi dari botol bekas, anda tidak perlu menyiram tanaman setiap hari. Cukup dengan mengisi botol dengan air hanya ketika air dalam botol habis.
Konsep dasar dari teknik irigasi ini yaitu menempatkan air sedekat mungkin dengan akar tanaman dan memfokuskan penyerapan air ke akar tanaman, sehingga air tidak terbuang percuma karena proses penguapan atau karena area penyerapan yang terlalu luas.
Sebenarnya teknik irigasi kebun semacam ini sudah sangat umum, namun untuk tutorial yang saya posting kali ini sedikit berbeda. Karena tidak hanya membantu anda menjaga kelembaban tanah, sistem ini juga dapat menghemat air sehingga bisa bertahan lebih lama dari sistem irigasi biasa. Dan juga semua material yang digunakan untuk membuat sistem irigasi ini adalah dari barang-barang bekas. Sehingga anda tidak perlu mengeluarkan biaya banyak.
Langsung saja kita simak langkah-langkah membuat sistem irigasi tanaman penghemat air dari botol bekas berikut ini.
Alat dan bahan
Bahan yang diperlukan untuk membuat sistem irigasi dari botol bekas:
- Botol plastik bekas
- Kaos kaki / Kain / kapas bekas atau media non-organik lain yang bisa menyerap air
Alat yang diperlukan:
- Cutter / Pisau
- Jarum / paku kecil
- Tang
Langkah 1 : Buat lubang
Buat lubang-lubang di seluruh permukaan botol dengan jarak yang renggang antar lubang. Gunakan jarum / paku kecil dan tang untuk membuat lubang. Lubang-lubang ini akan menjadi pori-pori untuk menyebarkan air dari dalam botol ke tanah disekeliling botol.
Usahakan jumlah lubangnya seminimal mungkin dan merata agar tidak boros air.
Langkah 2 : Potong botol
Potong botol tepat ditengah-tengah botol hingga menjadi 2 bagian. Lallu pada salah satu potongan botol, beri sedikit irisan pada keliling potongan agar kedua belah botol bisa disatukan kembali. Seperti gambar berikut.
Langkah 3 : Masukkan media penyerapan
Masukkan media penyerap kedalam botol, usahakan media atau kain memenuhi isi dalam botol namun jangan terlalu padat agar dapat menampung volume air yang banyak.
Dengan menambahkan media penyerap, air di dalam botol tidak akan serta-merta mengalir melalui pori-pori. Kain penyerap disini berguna untuk menghambat penyerapan air oleh tanah sehingga dapat menghemat air agar tidak cepat habis atau kering.
Langkah 4 : Tanam botol
Tanam botol sedekat mungkin dengan akar tanaman, ini merupakan inti dari teknik sistem irigasi semacam ini. Yaitu memfokuskan penyerapan air kepada akar tanaman dan menjaga agar tanah di sekeliling akar tetap basah.
Masukkan air kedalam botol, dan tambahkan air secara berkala ketika air dalam botol mulai habis.
Dengan sistem irigasi semacam ini, pasti anda akan sangat terbantu karena anda tidak diharuskan meyiram tanaman setiap hari. Namun kondisi kelembaban air disekitar akar tanaman akan tetap terjaga. Disamping itu, dengan menambahkan kain didalam botol, maka akan sangat membantu menghemat air dalam botol sehingga sistem akan bertahan lebih lama sebelum air mengering.
Sekian adalah tutorial cara membuat sistem irigasi tanaman dan penghemat air dari botol bekas. Selamat berkarya
No comments:
Post a Comment